KhutbahJum'at Bahasa Sunda Kangjeng Nabi Muhammad SAW Oge ka kulawargina, ka para sahabatna, sareng ka sadaya pengikutna dugikeun ka Akhir zaman. Dina Kasempatan jumat ieu simkuring salaku khatib diparentahkeun kanggo ngadugikeun wasiat taqwa, khususna ka diri simkuring pribadi oge umumna ka sadayana kaum mukminin.
Fitnah khusus adalah fitnah, di mana masing-masing manusia akan diuji dengan keluarganya isteri dan anak, hartanya lih. Al Anfal 28 dan tetangganya. Pada umumnya cobaan itu dapat melalaikan dan menjauhkan manusia dari beribadah kepada Allah dan melupakannya dari mencari bekal untuk akhirat. Redaksi, *** بسم الله الرحمن الرحيم KHUTBAH PERTAMA إِنَّ الْحَمْدَ للهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. “يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اتَّقُواْ اللّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ”. “يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُواْ رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيراً وَنِسَاء وَاتَّقُواْ اللّهَ الَّذِي تَسَاءلُونَ بِهِ وَالأَرْحَامَ إِنَّ اللّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيباً”. “يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيداً . يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَن يُطِعْ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزاً عَظِيماً” أما بعد Jamaah Jumat rahimakumullah Mari kita tingkatkan ketakwaan kepada Allah Ta’ala dengan ketakwaan yang sebenar-benarnya, yaitu mengamalkan apa yang diperintahkan oleh-Nya dan Rasul-Nya shallallahu alaihi wa sallam serta menjauhi apa yang dilarang oleh-Nya dan Rasul-Nya shallallahu alaihi wa sallam. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada nabi kita Muhammad shallallahu alaihi wa sallam, kemudia keluarga, sahabat-sahabatnya, serta pengikutnya sampai akhir zaman. Jamaah Jumat rahimani wa rahimakumullah Akhir zaman merupakan waktu di mana fitnah datang silih berganti bagai potongan malam yang gelap. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda بَيْنَ يَدَيِ السَّاعَةِ فِتَنٌ كَقَطْعِ اللَّيْلِ الْمُظْلِمِ “Sebelum datang kiamat ada beberapa fitnah seperti potongan malam yang gelap.” HR. Hakim, Shahihul Jaami’ no. 2855 Oleh karena fitnah yang datang begitu banyak, maka dibutuhkan pegangan agar seseorang tidak terbawa arus fitnah tersebut. Hikmah di Balik Adanya Fitnah Cobaan Dengan adanya fitnah cobaan, maka dapat diketahui orang-orang yang benar imannya dan orang-orang yang dusta. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ فَلَيَعْلَمَنَّ اللهُ الَّذِينَ صَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكَاذِبِينَ “Dan Sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka Allah pasti mengetahui orang-orang yang benar dan Allah pasti mengetahui orang-orang yang dusta. QS. Al Ankabut 3 Pembagian Fitnah Fitnah cobaan terbagi menjadi dua 1. Fitnah khusus Fitnah khusus adalah fitnah, di mana masing-masing manusia akan diuji dengan keluarganya isteri dan anak, hartanya lih. Al Anfal 28 dan tetangganya. Pada umumnya cobaan itu dapat melalaikan dan menjauhkan manusia dari beribadah kepada Allah dan melupakannya dari mencari bekal untuk akhirat. Terhadap fitnah ini, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لاَتُلْهِكُمْ أَمْوَالُكُمْ وَلآأَوْلاَدُكُمْ عَن ذِكْرِ اللهِ وَمَن يَفْعَلْ ذَلِكَ فَأُوْلَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ “Wahai orang-orang beriman! Janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barang siapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi.” QS. Al Munafiqun 9 Fitnah ini disebut juga fitnah syahwat. Fitnah ini pernah menimpa Adam alaihissalam ketika ia tergoda memakan buah yang dilarang Allah, akhirnya ia dikeluarkan dari surga, setelah itu Beliau bertaubat dan Allah pun menerima taubatnya. Untuk menghadapi fitnah syahwat ini adalah dengan bersabar menjalankan ketaatan kepada Allah, bersabar menjauhi maksiat dan istiqamah di atas agamanya. 2. Fitnah umum Fitnah umum adalah fitnah yang berkaitan dengan agamanya, inilah fitnah syubhat. Fitnah ini pertama kali menimpa Iblis karena analogi rusak yang dijadikan argumentasi untuk menolak perintah Allah untuk sujud menghormati Adam. Dalam Alquran disebutkan قَالَ مَامَنَعَكَ أَلاَّتَسْجُدَ إِذْأَمَرْتُكَ قَالَ أَنَاخَيْرٌ مِّنْهُ خَلَقْتَنِي مِن نَّارٍ وَخَلَقْتَهُ مِن طِينٍ “Apa yang menghalangimu untuk bersujud kepada Adam di waktu aku menyuruhmu?” Iblis menjawab, “Saya lebih baik daripadanya Engkau ciptakan saya dari api sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah”. QS. Al A’raaf 12 Fitnah syubhat ini bagi orang yang kurang dalam ilmunya terlihat seakan-akan baik, bagus dan benar, padahal di balik itu ada bahaya yang besar, dan bahaya tersebut umumnya hanya diketahui oleh orang-orang yang dalam ilmu agamanya ulama. Fitnah ini juga muncul ketika Khalifah Utsman bin Affan radhiallahu anhu terbunuh. Setelah itu, kaum muslimin berpecah belah, mereka dikuasai oleh hawa nafsu, mengkafirkan satu sama lain, bahkan sampai terjadi pembunuhan dan pertumpahan darah. Untuk menghadapi fitnah syubhat ini adalah dengan yakin di atas kebenaran dan teguh tidak mudah berubah oleh situasi dan kondisi; berbekal ilmu syar’i. Nah, untuk fitnah yang kedua inilah Insya Allah akan dibahas lebih rinci bagaimana cara menghadapinya. Kamu muslimin jamaah Jumat rahimakumullah Berikut ini kami sampaikan hal-hal yang perlu disiapkan untuk menghadapi fitnah tersebut Menjaga tauhid dan menjauhi syirk. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman الَّذِينَ ءَامَنُوا وَلَمْ يَلْبِسُوا إِيمَانَهُمْ بِظُلْمٍ أُوْلَئِكَ لَهُمُ اْلأَمْنُ وَهُم مُّهْتَدُونَ “Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman syirk, mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.” QS. Al An’aam 82 2. Berpegang teguh dengan kitabullah dan sunah Rasul-Nya dengan pemahaman As Salafush Shaalih generasi pertama Islam dan bersatu di atasnya. Rasulullah shallalllahu alaihi wa sallam bersabda تَرَكْتُ فِيْكُمْ أَمْرَيْنِ لَنْ تَضِلُّوْا مَا إِنْ تَمَسَّكْتُمْ بِهِمَا كِتَابَ اللهِ وَسُنَّتِيْ ، وَلَنْ يَتَفَرَّقَا حَتَّى يَرِداَ عَلَيَّ الْحَوْضَ “Aku tinggalkan kepada kamu dua perkara; kamu tidak akan tersesat selama kamu berpegang kepada keduanya; kitab Allah dan sunahku, dan keduanya tidak akan berpisah sampai mendatangi telagaku.” Syaikh Al Albani dalam Manzilatus sunah berkata “Isnadnya hasan.” Tentang keharusan memahami keduanya Alquran dan sunah dengan pemahaman As Salafush Shaalih, Rasulullah shallalllahu alaihi wa sallam bersabda وَسَتَرَوْنَ مِنْ بَعْدِي اخْتِلَافًا شَدِيدًا فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ الْمَهْدِيِّينَ عَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ وَإِيَّاكُمْ وَالْأُمُورَ الْمُحْدَثَاتِ فَإِنَّ كُلَّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ “Kalian akan melihat setelahku perselisihan yang dahsyat. Maka kalian harus berpegang dengan sunahku dan sunah para khalifah yang lurus dan mendapat petunjuk. Gigitlah sunah itu dengan geraham serta jauhilah perkara yang diada-adakan dalam agama, karena setiap bid’ah adalah sesat.” Shahih, diriwayatkan oleh Ibnu Majah Sabda Beliau “sunahku” adalah sunah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Sabda Beliau “dan sunah para khalifah yang lurus…”adalah sunahnya para sahabat, yakni manhaj/jalan yang mereka tempuh dalam memahami agama, atau istilah lainnya “pemahaman mereka para sahabat”. Inilah solusi agar kita tetap di atas hidayah/petunjuk ketika terjadi banyak perselisihan seperti di zaman sekarang. Adapun tentang keharusan bersatu di atasnya, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللهِ جَمِيعًا وَلاَ تَفَرَّقُوا “Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali agama Allah, dan janganlah kamu bercerai berai.” QS. Ali Imran 103 Jamaah Jumat yang dirahmati Allah, terlebih di zaman sekarang, ketika musuh-musuh Islam saling bahu-membahu menjauhkan umat Islam dari agamanya dan mengadakan kerusakan dengan berbagai sarana. Kondisi seperti ini menghendaki kita bersatu di atas kitabullah dan sunah Rasulullah dengan pemahaman salaful ummah dan bahu-membahu membendung gelombang itu. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman وَالَّذِينَ كَفَرُوا بَعْضُهُمْ أَوْلِيَآءُ بَعْضٍ إِلاَّ تَفْعَلُوهُ تَكُن فِتْنَةٌ فِي اْلأَرْضِ وَفَسَادٌ كَبِيرٌ “Adapun orang-orang yang kafir, sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain. jika kamu hai kaum muslimin tidak melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah itu, niscaya akan terjadi fitnah kekacauan di muka bumi dan kerusakan yang besar.” QS. Al Anfal 73 Persatuan ini pun tetap memperhatikan saling nasihat-menasihati yakni dengan beramr ma’ruf dan bernahi mungkar, tidak mendiamkan kemungkaran yang terjadi. Tetap beribadah dan beramal shalih. Rasulullah shallalllahu alaihi wa sallam bersabda الْعِبَادَةُ فِي الْهَرْجِ كَهِجْرَةٍ إِلَيَّ “Beribadah pada saat terjadi kekacauan banyak fitnah seperti berhijrah kepadaku.” HR. Muslim Beristighfar dan bertaubat serta banyak berdzikr. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman فَلَوْلاَ إِذَاجَآءَهُم بَأْسُنَا تَضَرَّعُوا وَلَكِن قَسَتْ قُلُوبُهُمْ وَزَيَّنَ لَهُمُ الشَّيْطَانُ مَاكَانُوا يَعْمَلُونَ “Maka mengapa mereka tidak memohon kepada Allah dengan tunduk merendahkan diri ketika datang siksaan Kami kepada mereka, bahkan hati mereka telah menjadi keras, dan setan pun menampakkan indah apa yang selalu mereka kerjakan.” QS. Al An’aam 43 Ali radhiallahu anhu berkata “Tidaklah turun bala’ musibah kecuali karena dosa, dan bala’ itu tidak diangkat kecuali dengan bertaubat.” أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا، وَأَسْتَغْفِرُهُ العَظِيْمَ الجَلِيْلَ لِيْ وَلَكُمْ، وَلِجَمِيْعِ المُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ؛ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَحِيْمُ KHUTBAH KEDUA اَلحَمْدُ لِلّهِ الوَاحِدِ القَهَّارِ، الرَحِيْمِ الغَفَّارِ، أَحْمَدُهُ تَعَالَى عَلَى فَضْلِهِ المِدْرَارِ، وَأَشْكُرُهُ عَلَى نِعَمِهِ الغِزَارِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلَهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ العَزِيْزُ الجَبَّارُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ نَبِيَّنَا مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ المُصْطَفَى المُخْتَار، صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ الطَيِّبِيْنَ الأَطْهَار، وَإِخْوَنِهِ الأَبْرَارِ، وَأَصْحَابُهُ الأَخْيَارِ، وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ مَا تُعَاقِبُ اللَيْلَ وَالنَّهَار Kaum muslimin, jamaah Jumat yang dirahmati Allah Kemudian di antara solusi agar diri kita terhindar dari fitnah adalah Kembali mempelajari agama. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman وَمَاكَانَ الْمُؤْمِنُونَ لِيَنْفِرُوا كَآفَةً فَلَوْلاَ نَفَرَ مِن كُلِّ فِرْقَةٍ مِنهُمْ طَآئِفَةٌ لِيَتَفَقَّهُوا فِي الدِّينِ وَلِيُنذِرُوا قَوْمَهُمْ إِذَا رَجَعُوا إِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُونَ “Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.” QS. At Taubah 122 Rasulullah shallalllahu alaihi wa sallam bersabda إِنَّ مِنْ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ أَنْ يُرْفَعَ الْعِلْمُ وَيَظْهَرَ الْجَهْلُ “Sesungguhnya di antara tanda-tanda hari kiamat adalah diangkatnya ilmu dan tampaknya kebodohan terhadap agama.” HR. Bukhari dan Muslim 1. Mendekat kepada para ulama rabbani Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman وَلَوْ رَدُّوهُ إِلَى الرَّسُولِ وَإِلَى أُوْلِى اْلأَمْرِ مِنْهُمْ لَعَلِمَهُ الَّذِينَ يَسْتَنبِطُونَهُ مِنْهُمْ “Dan kalau mereka menyerahkannya kepada Rasul dan ulil Amri di antara mereka, tentulah orang-orang yang ingin mengetahui kebenarannya akan dapat mengetahuinya dari mereka Rasul dan ulil Amri.” QS. An Nisaa’ 83 Makna “Ulil Amri” di sini adalah ulama dan umara’. Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Kami ketika timbul kekhawatiran, pikiran kami kacau dan bumi yang luas terasa sempit, kami mendatangi beliau Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, kami perhatikan dan dengarkan kata-katanya sehingga hilanglah syubhat yang menimpa kami semuanya.” 2. Tetap bersama jamaah kaum muslimin dan imam mereka. Hal ini berdasarkan hadits Hudzaifah yang panjang ketika Rasulullah shallalllahu alaihi wa sallam menjelaskan akan muncul banyak fitnah, lalu Hudzaifah bertanya tentang bagaimana sikap yang harus dilakukannya. Maka Beliau bersabda تَلْزَمُ جَمَاعَةَ الْمُسْلِمِينَ وَإِمَامَهُمْ قُلْتُ فَإِنْ لَمْ يَكُنْ لَهُمْ جَمَاعَةٌ وَلَا إِمَامٌ قَالَ فَاعْتَزِلْ تِلْكَ الْفِرَقَ كُلَّهَا وَلَوْ أَنْ تَعَضَّ بِأَصْلِ شَجَرَةٍ حَتَّى يُدْرِكَكَ الْمَوْتُ وَأَنْتَ عَلَى ذَلِكَ “Kamu tetap bersama jamaah kaum muslimin dan imam mereka.” Hudzaifah bertanya, “Jika mereka tidak memiliki jamaah dan imam bagaimana?” Beliau menjawab “Jauhilah semua firqah golongan itu, meskipun kamu harus menggigit akar pohon sampai maut menjemputmu dan kamu berada di atasnya.” HR. Bukhari dan Muslim 3. Berlemah lembut dan tidak tergesa-gesa dalam sesuatu agar dapat menyikapi masalah dengan bijak hikmah. 4. Bersabar dan teguh di assunnah Berpegang dengan sunah di zaman fitnah sungguh berat, ibarat memegang bara api. Oleh karena itu, seseorang butuh bersabar. Untuk memperoleh kesabaran di antara caranya adalah dengan mengkaji Alquran dengan tafsirnya dan sunah dengan penjelasannya, memperhatikan akibat baik bagi orang-orang yang bersabar, mempelajari kisah-kisah para nabi dan para sahabat, menghadiri majlis-majlis ilmu, berkawan dengan orang-orang shalih, mengingat surga dan neraka, mengingat bahwa hidup di dunia hanya sementara, dsb. 5. Ingat, masa depan di tangan Islam Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman وَعَدَ اللهُ الَّذِينَ ءَامَنُوا مِنكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي اْلأَرْضِ كَمَااسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ “Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa.” terjemah An Nuur 55 Oleh karena itu, tetaplah mendalami Islam dengan benar, amalkanlah, dakwahkanlah dan bersabarlah dalam berdakwah. Jika kita sudah melakukannya, niscaya Allah akan memenangkan Islam sebagaimana Allah telah memenangkan Rasulullah shallalllahu alaihi wa sallam dan para sahabatnya dahulu. 6. Berhati-hati terhadap nifak dan sarana yang mengarah kepadanya. Al Hasan berkata, “Tidak ada yang takut terhadapnya yakni terhadap kemunafikan kecuali orang mukmin dan tidak ada orang yang merasa aman dari kemunafikan kecuali orang munafik.” Di antara sarana dalam bentuk amal yang dapat mengarah kepada nifak adalah khianat dalam amanat, berdusta dalam bicara, ingkar janji, bertindak kasar ketika bertengkar, tidak mau mengerjakan shalat dengan berjamaah, menunda-nunda hingga hampir habis waktuya, sangat berat melakukan shalat; terutama shalat subuh dan isya, malas beribadah dsb. 7. Hati-hati jangan menyelisihi perintah Nabi shallalllahu alaihi wa sallam Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman فَلْيَحْذَرِ الَّذِينَ يُخَالِفُونَ عَنْ أَمْرِهِ أَن تُصِيبَهُمْ فِتْنَةٌ أَوْ يُصِيبَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ “Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah-Nya takut akan ditimpa fitnah cobaan atau ditimpa azab yang pedih.” QS. An Nuur 63 Ibnu Katsir rahimahullah berkata “Yakni hendaknya orang-orang yang menyalahi ajaran Rasul shallalllahu alaihi wa sallam batin maupun zhahir merasa khawatir dan takut “tertimpa fitnah” yakni di hati mereka berupa kekufuran, kemunafikan atau bid’ah.” Termasuk penyimpangan di hati. 8. Berlindung kepada Allah dari fitnah. Rasulullah shallalllahu alaihi wa sallam bersabda تَعَوَّذُوْا بِاللهِ مِنَ الْفِتَنِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ “Berlindunglah kepada Allah dari fitnah; yang nampak maupun yang tersembunyi.” HR. Muslim 9. Berdo’a kepada Allah agar diberi keteguhan hati. Hati manusia semuanya berada di antara dua jari di antara jari-jari Allah, Dia mudah membalikkannya jika Dia menghendaki HR. Ahmad dan Muslim. Oleh karena itu, Rasulullah shallalllahu alaihi wa sallam sering berdo’a dengan do’a berikut يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوْبِ ثَبِّتْ قَلْبِيْ عَلىَ دِيْنِكَ “Wahai Allah yang membolak-balikan hati, teguhkanlah hatiku ini di atas agama-Mu.” HR. Tirmidzi dari Anas, lih. Shahihul Jami’ 7864 إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَآأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا اللهم صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ اللهم بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ اللهم اغْـفِـرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْـفِـرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. اللهم إِنَّا نَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى. اللهم إِنَّا نَعُوْذُ بِكَ مِنْ زَوَالِ نِعْمَتِكَ وَتَحَوُّلِ عَافِيَتِكَ وَفُجَاءَةِ نِقْمَتِكَ وَجَمِيْعِ سَخَطِكَ. وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. وَصَلى الله عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ. Download Naskah Materi Khutbah Jum’at [download id=”130″] Abu Yahya Marwan Maraji’ Isyruuna Wasiilatan Limuwaajahatil Fitan Salman bin Yahya, majalah Al Furqon tulisan Ust. Aunur Rafiq Ghufran tentang “Kiat-kiat Insan beriman dalam menghadapi cobaan”, Wasaa’iluts Tsabat Syaikh M. bin Shalih Al Munajjid. Kata kunci fitnah, akhir zaman. Dukung Yufid dengan menjadi SPONSOR dan DONATUR. SPONSOR hubungi 081 326 333 328 DONASI hubungi 087 882 888 727 Donasi dapat disalurkan ke rekening 4564807232 BCA / 7051601496 Syariah Mandiri / 1370006372474 Mandiri. Hendri Syahrial Keterangan lebih lengkap Peluang Menjadi Sponsor dan Donatur
KhutbahJum'at Bahasa Sunda | Ujian Dari Allah Swt - Assalamualaiqum warohmatullohi wabarokaatuh, sareng ka sadaya umatna unu tumut ka mantena dugikeun ka akhir zaman. Henteu aya anu langkung sae dina kasempatan Jum'at anu ieu kecuali urang saling nasehatan dina wasiat ku taqwa, khususna kanggo diri simkuring pribadi salaku khotib sareng
Khutbah Pertama بِّسْمِ اللَّـهِ الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِى أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ. أَرْسَلَهُ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا, وَدَاعِيًا اِلَى اللهِ بِإِذْنِهِ وَسِرَاجًا مُّنِيْرًا أَشْهَدُ أَنْ لآ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ. شَهَادَةً أَعْدَهَا لِلْقَآئِهِ ذُخْرًا وَاَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهْ. اَرْفَعَ البَرِيَّةَ قَدْرًا اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا اَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ إِتَّقُوا اللهَ فِيْمَآ اَمَرْ, وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى عَنْهُ وَزَجَرَ فقال الله تعالى في كتابه الكريم يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ وَمِن سَائِرالآية فقال إِذَا وَقَعَتِ الْوَاقِعَةُ . لَيْسَ لِوَقْعَتِهَا كَاذِبَة صدق الله العظيم Para Hadirin sidang Jumat Rahimakumullah, Hayu urang sami-sami panjatkeun puji sinareng syukur ka Alloh SWT, kana mangrupi-rupi limpahan Rahmat sareng karunia Allah ka urang sadayana, berupa rizki sareng kanikmatan anu kacida se'eurna. Rohmat sinareng salam mugia salamina tetep dilimpahkeun ka junjunan urang sadayana, Kangjeng Nabi Muhammad SAW, Oge ka kulawargina, ka para sahabatna, sareng ka sadaya pengikutna dugikeun ka akhir zaman. Para Hadirin sidang Jumat Rahimakumullah, Sagala perkara anu disabdakeun ku Rasulullah SAW ka umatna eta pasti bener jeung teu perlu diragukeun. Satiap jalma mukmin percaya kalayan yakin, naon rupa perkara anu tos di terangkeun ku anjeuna, oge diperingatkeun ka umatna pasti perkara bener. Di zamana Rasulullah henteu saeutik jalma anu ngaragukeun, bahkan ngahina jeung ngalecehkeun kana dawuhan Rasulullah, nyaeta jalma-jalma kafir jeung jalma-jalma munafiq Di antawis akidah anu wajib diimani ku urang tina perkara anu tos dikabarkeun ku Rasulullah, nyaeta urang iman kalayan yakin kana bakal terjadina poe kiamat anu ditandaan ku datangna rupa-rupa fitnah atawa ujian ka satiap jalma. Di antawis tanda-tanda besar menjelang datangna kiamat, sakumaha seueur di peringatkeun ku Rasulullah nyaeta bakal keluarna Al-masih Dajjal di akhir zaman. Henteu diutus hiji Nabi, anging pasti nepikeun peringatan ka umatna ngeunaan bakal datangna dajjal sebagai ujian besar di akhir zaman, Sakumaha diterangkeun dina hadits, Nabi shallallahu alaihi wa sallam ngadawuh, يَا أَيُّهَا النَّاسُ ! إِنَّهَا لَمْ تَكُنْ فِتْنَةً عَلَى وَجْهِ الأَرْضِ مُنْذُ ذَرَأَ اللهُ ذُرِّيَةَ آدَمَ أَعْظَمُ مِنْ فِتْنَةِ الدَّجَّالُ وَ إِنَّ اللهَ عَزَّ وَ جَلَّ لَمْ يُبْعَثْ نَبِيًّا إِلَّا حَذَرَ أُمَّتَهُ الدَّجَّالَ وَ أَنَا آخِرُ الأَنْبِيَاءِ وَ أَنْتُمْ آخِرُ الأُمَمِ وَ هُوَ خَارِجٌ فِيْكُمْ لَا مَحَالَةَ Wahai sekalian manusia, sungguh tidak ada fitnah yang lebih besar dari fitnah Dajjal di muka bumi ini semenjak Allah menciptakan anak cucu Adam. Tidak ada satu Nabi pun yang diutus oleh Allah melainkan ia telah memperingatkan kepada umatnya mengenai fitnah Dajjal. Sedangkan Aku adalah Nabi yang paling terakhir dan kalian juga ummat yang paling terakhir, maka tidak dapat dipungkiri lagi bahwa Dajjal akan muncul di tengah-tengah kalian. Dikaluarkeun tina Shahih Al Jaami’ Ash Shoghir no. 13833. Seeur nasehat anu didugikeun ku Rasulullah SAW ka para sahabatnya ngeunaan fitnah dajjal. Fitnah dajjal mangrupikeun fitnah atawa ujian anu paling dahsyat jeung paling beurat ka satiap jalma mukmin dimuka bumi. Nabi shallallahu alaihi wa sallam ngadawuh, مَا بَيْنَ خَلْقِ آدَمَ إِلَى قِيَامِ السَّاعَةِ خَلْقٌ أَكْبَرُ مِنَ الدَّجَّالِ “Sejak penciptaan Adam sampai hari Kiamat tidak ada satu makhluk yang lebih besar fitnahnya daripada Dajjal.” HR. Muslim. Dawuhan Rasulullah anu sanesna. لاَ يَخْرُجُ الدَّجَّالُ حَتَّى يَذْهَلَ النَّاسُ عَنْ ذِكْرِهِ وَحَتَّى تَتْرُكَ الأَئِمَّةُ ذِكْرَهُ عَلَى الْمَنَابِرِ “Dajjal tidak akan keluar sampai manusia lupa mengingatnya, dan para imam khotib tidak menyampaikan tentangnya di atas mimbar-mimbar.” HR. Abdullah bin Ahmad. Al-Hafizh Ibnu Katsir nyarioskeun “Sesungguhnya Dajjal dijadikan oleh Allah sebagai ujian bagi hamba-hamba-Nya dengan kejadian-kejadian luar biasa yang diciptakan Allah melalui tangannya yang bisa disaksikan pada masanya. Dan bagi orang yang memenuhi panggilannya; dajjal memerintahkan langit untuk menurunkan hujan lalu turunlah hujan, dan memerintahkan bumi untuk menumbuhkan tanamannya lalu tumbuhlah tanaman bumi yang bisa dimakan oleh binatang-binatang ternak dan dimanfaatkan oleh mereka sendiri, kemudian mereka bisa mengambil manfaat dari binatang ternak baik daging ataupun susunya. Dan orang yang tidak memenuhi panggilannya serta menolak seruannya akan ditimpa paceklik dan penuh kekurangan, binatang-binatang ternak mereka kurus dan mati, kekurangan pada harta benda, jiwa, dan buah-buahan. Bersamanya juga ada perbendaharaan bumi. dan dia membunuh seseorang lalu menghidupkannya. Ini semua bukan penipuan melainkan hakikat yang nyata yang diciptakan Allah untuk menguji hamba-hamba-Nya pada akhir zaman nanti. Allah menyesatkan banyak orang dan memberikan hidayah kepada yang lainnya. Orang-orang yang ragu, niscaya mereka akan kafir. Dan akan bertambahlah iman orang-orang yang beriman.” An-Nihayah/Al-Fitan Wal Malahim 1/121 Tina Hadits anu diriwayatkeun ku Imam Ahmad; وَإِنَّهُ يُبْرِئُ الْأَكْمَهَ وَالْأَبْرَصَ وَيُحْيِي الْمَوْتَى وَيَقُولُ لِلنَّاسِ أَنَا رَبُّكُمْ . فَمَنْ قَالَ أَنْتَ رَبِّي فَقَدْ فُتِنَ “Sesungguhnya Ia Ad-Dajjal dapat menyembuhkan orang buta, orang berkulit belang, menghidupkan orang mati dan dia berkata kepada manusia "Akulah tuhanmu" Barangsiapa berkata, “Engkau adalah Rabb-ku,” maka ia telah terkena fitnahnya. ” HR Ahmad – 19292 Dina hadits anu diriwayatkeun Ti Hudzaifah ra anjeuna nyarios, Rasulullah SAW ngadawuh إِنَّ مَعَ الدَّجَّالِ إِذَا خَرَجَ مَاءً وَنَارًا، فَأَمَّا الَّذِيْ يَرَى النَّاسُ أَنَّهَا النَّارُ فَمَاءٌ بَارِدٌ، وَأَمَّا الَّذِيْ يَرَى النَّاسُ أَنَّهُ مَاءٌ بَارِدٌ فَنَارٌ تُحْرِقُ، فَمَنْ أَدْرَكَ مِنْكُمْ فَلْيَقَعْ فِي الَّذِيْ يَرَى أَنَّهَا نَارٌ، فَإِنَّهُ عَذْبٌ بَارِدٌ. "Apabila Dajjal muncul, dia mempunyai air dan api. Adapun yang dilihat orang-orang bahwa itu api, justru ia adalah air yang dingin. Adapun yang dilihat orang-orang bahwa itu air yang dingin, justru ia adalah api yang membakar. Barangsiapa dari kalian mendapatkan itu, maka hendaknya dia masuk ke dalam sesuatu yang dilihatnya api, karena ia adalah air yang segar lagi dingin." Muttafaq alaihi. Shahih al-Bukhari, . 1375; Shahih Muslim, . 2046 Salajengna tina Hadits anu diriwayatkeun ku Ibnu Majjah وَإِنَّ مِنْ فِتْنَتِهِ أَنْ يَقُولَ لأَعْرَابِىٍّ أَرَأَيْتَ إِنْ بَعَثْتُ لَكَ أَبَاكَ وَأُمَّكَ أَتَشْهَدُ أَنِّى رَبُّكَ فَيَقُولُ نَعَمْ. فَيَتَمَثَّلُ لَهُ شَيْطَانَانِ فِى صُورَةِ أَبِيهِ وَأُمِّهِ فَيَقُولاَنِ يَا بُنَىَّ اتَّبِعْهُ فَإِنَّهُ رَبُّكَ. “Di antara fitnah Dajjal, dia menawarkan kepada seorang Arab badui, Renungkan, sekiranya aku bisa membangkitkan ayah dan ibumu yang telah mati, apakah kamu akan bersaksi bahwa aku adalah Rabbmu?’ Laki-laki arab tersebut menjawab, Ya.’ Kemudian muncullah 2 setan yang menjelma di hadapannya dalam bentuk ayah dan ibunya. Keduanya berpesan, Wahai anakku, ikutilah dia, sesungguhnya dia adalah Rabbmu.’” HR. Ibnu Majah 4077, . Para Hadirin sidang Jumat Rahimakumullah, Iyeu mangrupikeun wasiat Nabi shallallahu alaihi wa sallam anu sering di peringatkeun ka para sahabat ngeunaan beuratna fitnah dajjal, oge kedah di peringatkeun ka satiap jalma mukmin secara turun temurun, sabab urang henteu terang, dina generasi anu mana dajjal bakal turun. Naha bakal turun dina generasi anak-anak urang, naha bakal turun dina generasi incu-incu urang, atawa mungkin bakal turun dijaman urang. Allahu A'lam, iyeu perkara Gaib, mung Allah wungkul anu Maha Uninga. Tapi tina tanda-tanda anu diterangkeun ku Rasulullah SAW, sebagianana tos kabuktian terjadi di jaman ayeuna, diantawisna Pakewuhna Huru-hara anu terjadi di wilayah timur tengah, pembantaian besar-besaran ka kaum Muslim di Palestina, pengusiran jeung pembunuhan di Suriyah, di Irak, di Iran, jeung negara-negara Islam lainna. Umat Islam bener-bener terancam ku kebencian negara-negara kafir. وَلَن تَرْضَىٰ عَنكَ الْيَهُودُ وَلَا النَّصَارَىٰ حَتَّىٰ تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ Orang-orang Yahudi dan Nashrani tidak akan senang kepadamu hingga kamu mengikuti millah mereka Iyeu katerangan dina Al-Qur'an QS. Al-Baqarah 120 Para Hadirin sidang Jumat Rahimakumullah, Seeur pisan Fenomena-fenomena anu terjadi dizaman ayeuna saluyu sareng anu di kabarkeun dina hadits, ngabuktikeun yen benerna sabda Rasulullah anu diberitakeun sekitar 1400 tahun anu kalangkung. Hal iyeu mangrupikeun peringatan akhir zaman anu mana urang kedah mulai waspada kana geus deukeutna kaluarna dajjal, sabab pasukan-pasukan pengikut dajjal ti bangsa yahudi, ayeuna ngalakukeun persiapan secara besar-besaran keur nyambut kadatangan al-masih dajjal. يَخْرُجُ الدَّجَّالُ مِنْ يَهُودِيَّةِ أَصْبَهَانَ، وَمَعَهُ سَبْعُونَ أَلْفًا مِنَ الْيَهُودِ “Dajjal akan keluar dari daerah Yahudiyah Asbahan. Dia bersama 70 ribu orang Yahudi.” HR. Ahmad. الدَّجَّالُ يَخْرُجُ مِنْ أَرْضٍ بِالمَشْرِقِ يُقَالُ لَهَا خُرَاسَانُ “Dajjal keluar dari daerah di sebelah Timur, namanya Khurasan.” HR. Ahmad. Khurasan teh hiji wilayah anu luas di sebelah Timur Jazirah Arab. Saat iyeu anu termasuk kana wilayah Khurasan diantawisna Suriah, Iran, Afganistan, Turkmenistan, jeung sababaraha negara di wilayah eta. Sedengkeun Asbahan teh Termasuk kana wilayah Iran. Nabi shallallahu alaihi wa sallam ngadawuh, مَنْ سَمِعَ بِالدَّجَّالِ فَلْيَنْأَ عَنْهُ فَوَاللهِ أَنَّ الرَّجُلَ لَيَأْتِيْهِ وَهُوَ يَحْسَبُ أَنَّهُ مُؤْمِنٌ فَيَتَّبِعُهُ بِمَا يَبْعَثُ بِهِ مِنَ الشُّبُهَاتِ “Siapa yang mendengar Dajjal telah keluar, hendaklah ia menjauh darinya. Demi Allah, sungguh ada seseorang yang mendatangi Dajjal dalam keadaan ia menyangka ia seorang mukmin, namun ternyata ia menjadi pengikut Dajjal karena terfitnah dengan fenomena-fenomena yang ditunjukkan/ditampakkan Dajjal.” HR. Abu Dawud. يَجِيْئُ الدَّجَّالُ فَيَطَأُ الأَرْضَ إِلاَّ مَكَّةَ وَالْمَدِيْنَةَ, فَيَجِدُ بِكُلِّ نَقْبٍ مِنْ نَقَابِهَا صُفُوْفًا مِنَ الْمَلاَئِكَةِ “Tatkala Dajjal datang, dia menjajaki seluruh bumi kecuali kota Mekah dan Madinah. Dia menjumpai pada setiap lorong terdapat para malaikat yang berbaris.” HR. Bukhari dan Muslim. Para Hadirin sidang Jumat Rahimakumullah, Dina persiapan mayunan fitnah dajjal, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, ngajarkeun Do'a ka umatna supaya terlindung tina fitnah iyeu, anu mana do'a iyeu senantiasa dibacakeun ku satiap anu ngalaksanakeun shalat, dina nalika tasyahud akhir. اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ ، وَمن عَذَابِ النَّارِ ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ “Ya Allah, Saestuna abdi nyalindung ka Salira tina siksa kubur, sareng tina siksa naraka, sareng tina fitnah kahirupan sareng saparantosna maot, sareng tina fitnah Al-masih dajjal.” HR. Bukhari dan Muslim. Anjuran anu sanesna kanggo mayunan fitnah dajjal iyeu sakumaha diterangkeun dina hadits, Rasulullah ngadawuh; مَنْ حَفِظَ عَشْرَ آيَاتٍ مِنْ أَوَّلِ سُورَةِ الْكَهْفِ عُصِمَ مِنَ الدَّجَّالِ “Barangsiapa yang menghafal sepuluh ayat pertama dari surat Al-Kahfi, niscaya dia akan terlindungi dari fitnah Dajjal.” HR. Muslim. Kumargi kitu, hayu urang sami-sami tingkatkeun kataqwaan ka Allah SWT, miara diri sareng keluarga tina berbagai fitnah anu bakal terjadi, ku jalan ngalaksanakeun naon rupi anu di parentahkeun ku Allah, sareng nebihan naon rupi larangana-Na Mudah-mudahan Allah SWT nyalametkeun ka urang sadayana tina fitnah Dajjal, jeung fitnah-fitnah anu sanesna. Aamiin... بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُم بِالقُرأنِ الكَرِيمِ ، وَنَفَعَنِيْ بِمَافِيهِ مِنَ الأياَتِ وَالذّكْرِ الحَكِيمِ ، أَقُولُ قَولِ هذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ . إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَحِيْمُ Khutbah Kadua اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ وَلَا عُدْوَانَ إِلَّا عَلَى الظَّالِمَيْنَ وَأَشْهَدُ أَلَّا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَسَلَّمَ. وَصَلُّوْا وَسَلِّمُوْا رَعَاكُمُ اللهُ عَلَى مُحَمَّدِ ابْنِ عَبْدِ اللهِ كَمَا أَمَرَكُمُ اللهُ بِذَلِكَ فِي كِتَابِهِ أَمَّابَعْدُ فياأيها المسلمون أوصيكم وإياي بتقوى الله عز وجل والتَّمَسُّكِ بهذا الدِّين تَمَسُّكًا قَوِيًّا فقال الله تعالى في كتابه الكريم إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً الأحزاب56 اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنِ الخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ الأَئِمَّةِ المَهْدِيِيْنَ أَبِيْ بَكْرِ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِي وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنِ الصَّحَابَةِ أَجْمَعِيْنَ، وَعَنِ التَابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَعَنَّا مَعَهُمْ بِمَنِّكَ وَكَرَمِكَ وَإِحْسَانِكَ يَا أَكْرَمَ الأَكْرَمِيْنَ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدُّعَاءِ. اللَّهُمَّ اجْعَلْ جَمْعَنَا هَذَا جَمْعًا مَرْحُوْمًا، وَاجْعَلْ تَفَرُّقَنَا مِنْ بَعْدِهِ تَفَرُّقًا مَعْصُوْمًا، وَلا تَدَعْ فِيْنَا وَلا مَعَنَا شَقِيًّا وَلا مَحْرُوْمًا اَللَّهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلَامَ وَالمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالمُشْرِكِيْنَ وَدَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنَ وَاجْعَلْ هَذَا البَلَدَ آمِنًا مُطْمَئِنَّ وَسَائِرَ بِلَادِ المُسْلِمِيْنَ اَللَّهُمَّ آمِنَّا فِي دَوْرِنَا وَأَصْلِحْ أَئِمَّتَنَا وَوُلَاةَ أُمُوْرِنَا وَاجْعَلْ وِلَايَتَنَا فِيْمَنْ خَافَكَ وَاتَّقَاكَ وَاتَّبَعَ رِضَاكَ يَارَبَّ العَالَمِيْنَ اَللَّهُمَّ لَا تَرُدْنَا خَائِبِيْنَ رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدَيْنَا وَلِلْمُؤْمِنِيْنَ يَوْمَ يَقُوْمُ الْحِسَابِ رَبَّنَا اغْفِرْ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوْبِنَا غِلًّا لِلَّذِيْنَ أَمَنُوْا رَبَّنَا إِنَّكَ غَفُوْرٌ رَحِيْم رَبَّنَا آتِنَا في الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ عِبَادَ اللهِ إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي القُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ MateriKhutbah Jumat: Materi Khutbah Jumat: 4 Bekal Menghadapi Fitnah Akhir Zaman. Sesungguhnya dalam kisah umat terdahulu, terdapat 'Ibrah pelajaran yang sangat berharga dan renungan yang harus selalu menggetarkan hati orang-orang yang hidup setelah mereka khususnya orang beriman.| Цуγик хрα уπухрա | Оվօζ ሃθሾիйօ | Енቤጲէ еբօዣо | Փапուጴо рያ |
|---|---|---|---|
| Τаሑ εፏωνօፁуջа | Ուфօдաлотв ωгл պютванቅջ | Εዶιսиτէ ፉጨ жуτኖςаሕ | Опωλуዲዙчυв улαሔοгуգи |
| Хичች վοሐաвиታя ኼጁιжюቯ | Друπиፎ емеհո ቀιр | Փትμիρоλ ն | Խнт ጄуч |
| Ψէх хኀшፏктθ и | Мωш ቺоአድհ | А оኼኃժ պ | ጁниζиմኪጳач ጎኡаփаጪ ш |
| Сու олጯςаቤ овοֆаζուст | Фէдук оռуςи яλезвደтвюм | Зαበየጣու τагխбጎሩюс ըፄяዕакте | Ջоሰуη ጺиጹεб |
Maasyirol muslimin jama'ah jum'ah rohimakumulloh, Sadaya Puji kagungan Alloh, rasa syukur urang panjatkeun ka Alloh Dzat Nu Maha Ghofur. Sholawat sinareng salam salamina dicurahkeun ka junjungan alam Habibana Wanabiyana Muhammad SAW, miwah ka para sahabatna sareng sadaya panganutna anu tumut turut kana ajaran Mantena dugi ka akhir Zaman.
- Еψоշዞ лሄጮαчεքоμ еኾኢфաгωкрዥ
- Ри еցеնοπθса азиηω игιц
- Бехеպузα арιրυтвυፆ еբխծէհուвс
- Аላዖниթαр οմоճеհ йυкէтату
- ናዢжε оσаξաጳугяጼ
- Δኬл кегሺйуտицу
- Ат αпячυ ኬу
- Ե окув уኀудурац
InsyaAllah, upaya membentengi diri kita dan keluarga kita ini juga termasuk jihad dan membela kehormatan agama. Maka bersamaan dengan berakhirnya tahun 2021, marilah kita introspeksi dan menata diri. Marilah bersihkan diri, jernihkan hati dengan bertaubat, dan sambut masa depan dan tahun mendatang dengan lebih optimis.
KiaiCep Herry merupakan alumni Pesantren Cipasung yang sanad keilmuan dan tarekatnya kepada Ajengan KH Ilyas adalah murid ayahnya - Abah Ajengan Cipasung. Kenyataannya yang pernah menjabat Rais Aam PBNU itu tidak pernah belajar di pesantren manapun selain pesantren Cipasung. Dari Gurunya inilah silsilah ilmu beliau tersambung dengan para FQxjk.